Sabtu, 03 Juni 2017

Waspada Tiroid, Karena Ia Bisa Menyerang Siapa Saja


Menjaga kesehatan tubuh memang sudah menjadi keharusan. Karena kalau tidak, penyakit pun akan mudah menghampiri. KIta harus menerapkan pola hidup sehat dengan diimbangi dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Dengan begitu, tubuh kita bisa ternutrisi dengan baik. Sehingga tubuh akan memiliki proteksi dari berbagai penyakit. 

Berbeda dengan zaman orangtua kita dulu. Dimana mereka aktif menggunakan fisik untuk bekerja. Selain itu semua makanan diolah dengan cara yang sederhana, tanpa menggunakan bahan-bahan pengawet dan penyedap rasa. Efeknya, walaupun sudah berusia lanjut, orangtua kita masih terlihat bugar.



Kini semakin modernnya gaya hidup, membuat sebagian orang lalai untuk menjaga kesehatan. Bagi kaum urban yang bekerja dari pagi hingga malam, terkadang tidak sempat untuk memerhatikan kesehatan. Mudahnya mendapatkan makanan cepat saji, membuat mereka terlena. Seperti tidak ada batasan dalam hal makanan. Memakan apa saja, tapa memikirkan bagaimana makanan itu diolah dan bahan pembuat makanan tersebut.

Pada tanggal 26 Mei 2017 diperingati sebagai International Thyroid Awareness Week atau Pekan Kesadaran Tiroid Internasional. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyadari bahwa tiorid adalah penyakit yang perlu diwaspadai. Oleh, karena itu Kemenkes mengadakan seminar menyambut pekan kesadaran tiroid internasional dengan tema 'Bukan Karena Anda, Tapi Tiroid Anda'.





Tujuan diadakannya seminar sehari ini, untuk lebih meningkatkan lagi kewaspadaan kita sebagai masyarakat tentang bahaya tiroid. Mengenali gejala-gejala yang timbul hingga tindakan pencegahannya. 

Waspada Tiroid

Imbas dari gaya hidup yang tidak sehat adalah munculnya penyakit-penyakit yang berbahaya. Salah satunya tiroid. Sebenarnya, Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang berbentuk kupu-kupu. Letaknya ada di bagian depan leher di bawah jakun atau di bagian tengah bawah leher. 


Bentuknya memang relatif kecil, namun kelenjar tiroid ini memproduksi hormon yang dapat memengaruhi setiap sel, jaringan, dan setiap organ tubuh kita. Kelenjar tiroid membantu tubuh kita untuk menggunakan energi agar tetap hangat. Serta membuat otak, jantung, otot, dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya. Pada anak-anak, kelenjar tiroid memiliki peran penting dalam perkembangan otak dan tumbuh kembang mereka. 

Di Indonesia sendiri tercatat sudah ada 17 juta penduduk yang menderita gangguan tiroid. Itu bukan jumlah yang sedikit. Penyebab gangguan tiroid ini umumnya tidak diketahui. Gangguan tiroid ini dapat diderita oleh berbagai usia, seperti ;
  • Bayi Baru Lahir. Jika angka kelahiran bayi sebanyak 5 juta bayi/tahun dengan kejadian 1:3000 kelahiran, maka terdapat lebih dari 1600 bayi dengan hipotiroid kongenital per tahun. Dan ini akan terakumulasi tiap tahunnya. Dampak yang terjadi adalah bayi akan mengalami retardasi mental. 
  • Anak-Anak. 1:6000 anak Indonesia diperkirakan menderita hipertiroid. Efeknya, anak-anak akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan perilaku. 
  • Usia Dewasa / Produktif. Perempuan 5-8 kali lebih rentan menderita gangguan tiroid darpada laki-laki. Diperkirakan, 1 dari 8 perempuan menderita tiroid dalam hidupnya. Dampaknya akan muncul gangguan kesehatan yang serius seperti Kardiovaskuler, Osteoporosis, dan Infertilitas. 
  • Usia Lanjut. Ada 1:2 perempuan di usia postmenopause yang mengalami gangguan fungsi tiroid. 


Gangguan tiroid juga bisa dialami oleh ibu hamil. Dampak yang terjadi ketika ibu hamil mengalami gangguan tiroid adalah meningkatnya risiko keguguguran, kelahiran prematur, dan gangguan pertumbuhan bayi yan serius. 

Tipe Tiroid & Bentuk Gangguan Tiroid

Ada 2 tipe gangguan tiroid yang keduanya memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. 

1. Hipertiroid adalah kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Terjadi ketika kelenjar tiroid melepaskan terlalu banyak hormon dalam aliran darah sehingga mempercepat metabolisme tubuh. HIpertiroid ini biasanya terjadi karena faktor keturunan dalam keluarga. Sering terjadi pada perempuan di usia muda.

2. Hipotiroid merupakan kelenjar tiroid yang kurang aktif. Terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Ini berarti sel tubuh tidak mendapatkan hormon tiroid yang cukup untuk bekerja dengan baik. Akibatnya, metabolisme tubuh pun melambat. 



Selain 2 tipe tiroid, ada bentuk-bentuk gangguan tiroid seperti ; 
  • Kelainan bentuk seperti Sturma yaitu pembesaran kelenjar tiroid (gondok) dan Nodul (benjolan) yang bisa bersifat jinak atau ganas, namun seringkali tidak ada gejala. 
  • Kanker Tiroid. 
  • Peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis). 
Tanda dan Gejala Tiroid

Ada beberapa tanda dan gejala jika seseorang menderita gangguan tiroid. Diantaranya:
  1. Sulit konsentrasi
  2. Kurang motivasi 
  3. Sensitif terhadap suhu
  4. Menurunya gairah seks
  5. Depresi, kecemasan berlebih, dan gugup
  6. Mudah tersinggung
  7. Cepat lelah
  8. Tremor jari 
  9. Nafsu makan menurun / meningkat
  10. Jantung berdebar-debar dan keringat berlebih
  11. Berat badan turun

Be Aware 

Kenali perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh kita. Jika dirasa ada yang aneh, maka segera konsultasikan dengan dokter. Tindakan pencegahan pun harus kita lakukan sedini mungkin. Seperti melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital agar genarasi yang akan datang tumbuh sehat. Kenali juga gangguan tiroid dan gejalanya.

Melakukan diagnosis dini pun sebaiknya kita lakukan, sedini mungki. Misalnya pada bayi yang baru lahir. Dianjurkan untuk melakukan skrining dalam waktu 48 jam kelahiran. Diagnosa bisa juga dilakukan dengan pemeriksaan darah. 

Gangguan tiroid umumnya adalah kondisi seumur hidup. Namun, bisa ditangani dengan pengobatan yang tepat sejak dini. Pengobatan pada gangguan tiroid ini tidak mahal dan sangat efektif. Jadi tidak ada salahnya segera melakukan pengobatan, ketika terdapat tanda-tanda gangguan tiroid. Supaya bisa terdeteksi sejak dini dan tahu bagaimana mencegahnya agar tidak lebih parah. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar