Sabtu, 06 Mei 2017

Imunisasi Untuk Anak Indonesia Sehat Dan Bahagia



Imunisasi merupakan tindakan prefentif yang diberikan pada seseorang untuk mencegah suatu penyakit. Biasanya sejak anak dilahirkan, sudah langsung diberikan imuniasasi. Tapi, ternyata tidak semua orangtua yang bersedia atau mau memberikan imunisasi pada anaknya. Alasannya banyak dan terkadang kita tidak bisa memaksakan agar orangtua mau memberikan imunisasi pada anaknya. 

Dalam Pekan Imunisasi Dunia 2017 yang berlangsung dari tanggal 24-30 April 2017, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan talkshow bersama para blogger. Acara diadakan di Hotel Park Lene, Jakarta. Tema yang diangkat adalah Imunisasi Bisa! Jadikan Anak Indonesia Sehat dan Bahagia.




Ada 3 narasumber yang dihadirkan yang mengupas semua tentang imunisasi dan dampaknya. Mereka adalah  dr. Prima Yosephine dari Kemenkes, dr. Soedjatmiko SpA (K), dan KH. Arwani Faishol.

Keprihatiann pemerintah khususnya Kemenkes adalah masih banyaknya orangtua yang tidak aware terhadap kesehatan anaknya. Imunisasi adalah hak anak dan kewajiban orangtua yang harus diberikan pada anak.

Narasumber (photo by dewi s)
Pemberian imunisasi memiliki dasar hukum yang jelas. Ada undang-undang yang mengaturnya yaitu UUD 1945, UU Perlindungan Anak No. 35 tahun 2014, dan UU Kesehatan No. 36 tahun 2009. Teknis pemberian imunisasi pun diatur oleh Permenkes 12 tahun 2017 dan ada SOP yang mengaturnya. Dengan kata lain, pemberian imunisasi pada anak adalah sebuah keharusan di mata hukum. 

Dr. Prima mengatakan sasaran imunisasi adalah bayi usia 0-11 bulan, Baduta (bawah dua tahun), anak sekolah, dan juga wanita usia subur. Untuk wanita usia subur, imunisasi diberikan agar anak yang dikandung dapat tumbuh sehat, tidak memiliki kelainan.

Dr. Prima Yosephine 

Jadwal Imunisasi 

Ada data yang menyebutkan kalau imunisasi telah berhasil memberantas kasus polio pada anak. Jadi, sejak tahun 2006 sudah tidak lagi ditemui kasus polio dan kita mendapatkan sertifikat Bebas Polio pada tanggal 27 Maret 2014. Selain polio, cacar (cacar api) pun sudah bisa ditanggulangi penyebarannya dan sudah tidak lagi menjangkiti anak-anak. 

Anak-anak yang tidak diimunisasi biasanya berpotensi dalam menyebarkan penyakit menular. Dan negara kita menjadi urutan terbanyak ke-4 di dunia soal jumlah anak yang tidak diimunisasi atau tidak lengkap imunisasinya. Padahal anak-anak adalah generasi yang akan meneruskan negeri ini. Kalau anak-anaknya tidak sehat, bagaimana bisa melanjutkan tongkat estafet kepemerintahan?



Dr. Soedjatmiko, SpA (K) menambahkan kalau sudah saatnya para orangtua sadar dan memberikan hak anak. Pemahaman yang keliru soal imunisasi adalah alasan utama kenapa masih ada orangtua yang enggan memberikan imunisasi pada anak-anaknya. Setidaknya ada penyebab kenapa orangtua memiliki pemahaman yang keliru soal imunisasi, yaitu; 
  • Ketidaktahuan atau kurangnya informasi mengenai vaksin dan imunisasi. Termasuk pengetahuan soal bahaya penyakit, manfaat imunisasi, isi vaksin, dan jadwal imunisasi. 
  • Pengertian yang keliru tentang vaksin dan imunisasi. 
  • Pengalaman atau berita berlebihan tentang imunisasi. 
  • Informasi tidak benar (hoax) yang sengaja disebarluaskan kelompok anti vaksin, terapi alternatif, dan herbalis. 
Imunisasi Halal Dan Aman 

Selain menghadirkan narasumber dari tenaga medis, talkshow ini juga menghadirkan narasumber dari MUI yaitu KH. Arwani Faishol. Menurut KH. Arwani, vaskin  pada dasarnya bersifat mubah atau boleh. Di banyak negara banyak yang memakai vaksin sebagai cara mencegah penyakit menular dan berat. 

Adanya perdebatan tentang halal haram vaksin memang masih terus terjadi. Ada yang mengatkan kalau vaksin terbuat dari enzim babi yang memang dalam islam diharamkan. 

Vaksin haram yang mengandung enzim babi adalah vaksin meningitis. Namun, pembuatan vaksin tersebut telah melalui pencucian dalam air sebanyak dua kullah. Sehingga hasil akhirnya, enzim babi tersebut sudah tidak terdeteksi lagi. Menurut tenaga medis, memang belum ada vaksin yang halal dan suci, sehingga hal itu diperbolehkan karena tujuannya adalah untuk obat. 

Imunisasi adalah hak anak. Maka, sebagai orangtua kita wajib memberikannya. Terlepas pada keyakinan bahwa vaksin yang digunakan untuk imunsasi mengandung bahan haram, rasanya kita perlu mengkaji lebih dalam lagi. Imunisasi adalah tindakan preventif untuk mencegah penyakit-penyakit menular. Memang bukan berarti anak yang diimunisasi akan 100% terhindar dari penyakit menular, tapi setidaknya dengan imunisasi, risiko terjangkitnya akan lebih sedikit. 

Semoga dengan imunisasi, anak Indonesia bisa lebih sehat dan bahagia. Dengan dukungan orangtua dan pemerintah tentu program imunisasi ini akan berjalan dengan lancar. Sehingga, tidak ada lagi anak yang terjangkit penyakit-penyakit berat dan menular. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar